Media Sosial dan Teori Klasik dan Kritis Komunikasi Massa
Pembahasan dalam bagian ini akan dipaparkan dengan kasus dan analisa ya, socialle!!
CEKIDOOOT
Warga pedesaan
di Makasar belum bisa mengakses internet. Seperti yang diungkapkan oleh salah
satu warga dari Kelurahan Wala (Sereang), kecamatan Maritengang, Sidarap, yaitu Husein
(35), mengatakan bahwa warga sangat membutuhkan internet terutama pengusaha dan
pelajar. Warga sebenarnya memiliki
kesadaran bahwa internet itu penting. Namun fasilitas dan sumber daya belum
mampu mejangkau mereka. Satu-satunya sumber informasi bagi warga di pedesaaan
adalah televisi. Masyarakat yang hendak mengakses internet harus pergi ke kota.
Nah kalau dikaitkan dengan teori klasik dan kritis komunikasi massa analisisnya adalah.......
jenjengjeng:
A. Teori Klasik
jenjengjeng:
A. Teori Klasik
Masyarakat
di pedesaan pada umumnya hanya memilki sumber informasi berupa televisi, radio,
dan koran. Sebagai khalayak, masyarakat dianggap pasif, homogen dan mudah
dipengaruhi oleh media. Alasanaya karena masyarakat tidak memiliki banyak
pilihan untuk mencari informasi yang beragam. Cara berfikir masyarakat desa juga
sudah terbentuk, bahwa "apa yang di katakan oleh media adalah benar".
B. teori Kritis
B. teori Kritis
Berbeda
halnya dengan masyarakat perkotaan yang memiliki berbagai sumber informasi.
Masyarakat bisa mangakses internet dengan mudah dan mencari sumber lain, membandingkan, dan menyimpulkan suatu infromasi. Masyarakat lebih diberi
kebebasan untuk memberikan feedback kepada sumber informasi. Dengan adanya media sosial merupakan ranah dan lingkup diskusi dalam membahas suatu topik maupun isu
menjadi lebih luas. Sosial media memudahkan orang memberikan pendapat dan pandangannya masing-masing. Bukan hanya berkomunikasi dengan orang yang berasal
dari negara yang sama, media sosial membuka batas negara, wilayah, waktu dan
ruang.
Salah
satu media sosial yang terbesar, dan terpopuler yaitu facebook. Dalam facebook
seseorang dapat memposting suatu informasi dari media lain ke dalam berandanya
sehingga banyak orang yang akan melihat. Setelah melihat dan membaca
informaasi, teman-teman maupun relasi akan mengomentari, berdiskusi, giving like,
ataupun membagikan. Semakin banyak like, komentar, dan di bagikan, pemberitaan
itu semakin tersebar dan akan semakin
banyak orang yang akan membicarakannya.
Pada
media sosial, khalayak menggunakan media sesuai dengan kepentingna. Penilaian isi media informasi yang disajikan media sosial akan dinilai oleh masing-masing individu. Praktek ini sesuai dengan teori kegunaan dan
gratifikasi. Ketika seseorang suka dengan topik-topik politik, maka orang
tersebut akan mencari informasi bertopik politik, buknnya kuliner.
Media
sosial merupakan kepanjangan tangan dari media konvensional. Media konvensional
dapat membuat opini publik an mempengaruhi jalan pemikiran orang. Dengan adanya media sosial, pengaruh media lebih besar. Dimana saja, kapan saja, masyarakat
saat ini selalu menggenggam handphone-nya
. Yang diakses oleh sebagian besar orang yaitu media sosial. Media sangat besar
pengaruhnya utnuk mempengaruhi jalan pemikiran.
Comments
Post a Comment